1 A11-5305170 VENTASI -TUNGGAL
2 A11-8107023 INTI-RADIATOR
3 A11-8107017 PERUMAHAN-EVAPORATOR
4 A11-8107045 GRILLE ANGIN -KAKI
5 A11-5305110 VENTASI ASSY-FOOT
6 A11-5305190 VENTILASI -GANDA
7 A11-5300640 MASUK ANGIN FILTRAT
8 A11-8107021 INTI-EVAPORATOR
9 A11-8107015 PERUMAHAN -MASUK ANGIN VENT
10 A11-8107019 PERUMAHAN-EVAPORATOR
11 A18-8107027 FAN ASSY-GENERATOR
12 A18-8107010AL HVAC ASSY
13 A11-8107013 EVAPORATOR PERBAIKAN KACANG
14 GASKET A11-8107011
15 A11-8107025 PIPA-DRAIN
16 N90267201 BAUT
AC mobil adalah sejenis perangkat pada mobil yang dapat mendinginkan, memanaskan, memberi ventilasi, dan menjernihkan udara di dalam mobil kita. Karena mobil merupakan ruang yang relatif tertutup, kurangnya kelancaran udara dalam jangka panjang akan membuat kita merasa lelah, yang juga menjadi masalah bagi pengemudi dan tidak dapat mengemudi dengan baik. Dalam kasus yang serius, akan terdapat beberapa potensi bahaya keselamatan, sehingga Kini perangkat AC sudah menjadi salah satu simbol untuk mengukur lengkap tidaknya fungsi sebuah mobil.
Tata letak berbagai jenis sistem pendingin udara berbeda. Saat ini, sistem pendingin udara pendingin dan pemanas terintegrasi banyak digunakan di mobil. Jenis susunannya adalah dengan merakit evaporator, radiator udara hangat, blower sentrifugal dan mekanisme kontrol menjadi satu, yang disebut rakitan AC.
Komposisi umum dan fungsi sistem pendingin udara mobil
Sistem pengkondisian udara umumnya terdiri dari lima sistem berikut:
(1) Sistem pendingin: mendinginkan atau menghilangkan kelembapan udara dalam ruangan atau udara segar yang masuk ke dalam kendaraan dari luar, sehingga membuat udara dalam ruangan sejuk dan nyaman.
(2) Sistem pemanas: terutama digunakan untuk pemanasan, memanaskan udara di dalam mobil atau udara segar yang masuk ke dalam mobil dari luar, untuk mencapai tujuan pemanasan dan dehumidifikasi.
(3) Sistem ventilasi: udara segar di luar dihisap ke dalam ruang mobil untuk ventilasi dan ventilasi. Pada saat yang sama, ventilasi juga berperan baik dalam mencegah kaca depan berembun.
(4) Sistem pemurnian udara: menghilangkan debu, bau, gas buang dan gas beracun di udara dalam ruangan untuk menjadikan udara dalam ruangan bersih.
(5) Sistem kendali: mengontrol suhu dan tekanan sistem pendingin dan pemanas, serta mengontrol suhu, volume udara, dan arah aliran udara dalam ruangan, sehingga dapat meningkatkan pengoperasian normal sistem pendingin udara.
Prinsip kerja AC mobil
1. Proses kompresi: kompresor menyedot gas refrigeran bersuhu rendah dan bertekanan rendah di saluran keluar evaporator, memampatkannya menjadi gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi, dan mengeluarkannya dari kompresor.
4. Proses endotermik: cairan refrigeran kabut memasuki evaporator. Pada saat ini titik didih refrigeran jauh lebih rendah dibandingkan suhu di evaporator, sehingga cairan refrigeran menguap menjadi gas. Dalam proses penguapan, sejumlah besar panas di sekitarnya diserap, dan kemudian 'uap refrigeran dengan suhu dan tekanan rendah' masuk kembali ke kompresor. Proses di atas dilakukan berulang-ulang untuk menurunkan suhu udara di sekitar evaporator.
1. Proses kompresi: kompresor menyedot gas refrigeran bersuhu rendah dan bertekanan rendah di saluran keluar evaporator, memampatkannya menjadi gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi, dan mengeluarkannya dari kompresor.
4. Proses endotermik: cairan refrigeran kabut memasuki evaporator. Pada saat ini titik didih refrigeran jauh lebih rendah dibandingkan suhu di evaporator, sehingga cairan refrigeran menguap menjadi gas. Pada proses evaporasi, sejumlah besar panas sekitar diserap, kemudian uap refrigeran bersuhu rendah dan bertekanan rendah masuk kembali ke kompresor. Proses di atas dilakukan berulang-ulang untuk menurunkan suhu udara di sekitar evaporator.
1. Proses kompresi: kompresor menyedot gas refrigeran bersuhu rendah dan bertekanan rendah di saluran keluar evaporator, memampatkannya menjadi gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi, dan mengeluarkannya dari kompresor.
4. Proses endotermik: cairan refrigeran kabut memasuki evaporator. Pada saat ini titik didih refrigeran jauh lebih rendah dibandingkan suhu di evaporator, sehingga cairan refrigeran menguap menjadi gas. Pada proses evaporasi, sejumlah besar panas sekitar diserap, kemudian uap refrigeran bersuhu rendah dan bertekanan rendah masuk kembali ke kompresor. Proses di atas dilakukan berulang-ulang untuk menurunkan suhu udara di sekitar evaporator.